Gerakan Pramuka diharapkan bisa mempercepat keberhasilan dalam upaya pembentukan karaker kaum muda yang lebih baik, sehingga dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab serta calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan. Mengingat, era globalisasi tidak hanya cukup mahir di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi saja, namun harus disertai dengan watak yang tangguh kepribadiannya, luhur budi pekertinya serta selalu bersatu dan menjunjung kesatuan dan persatuan Indonesia. Hal ini mengemuka dari sambutan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Prof. Dr.dr. H. Azrul Azwar, MPH yang dibacakan oleh Bupati Blitar, H. Herry Nugroho selaku Kamabicab Kabupaten Blitar saat peringatan Hari Pramuka ke-52 Tahun 2013 di Lapangan Tawangsari Kecamatan Garum.
Hal lain yang harus ditekankan yakni budaya antri. Dengan mengantri, anak akan belajar menghormati hak orang lain, belajar untuk displin, punya rasa malu, bekerjasama tidak saling bertentangan karena akan mengganggu antrian. Anak juga akan belajar jujur, bersosialisasi, bahkan dengan antri anak juga akan belajar kreatif yakni bagaimana memanfaatkan waktu selama mengantri misalnya dengan membaca buku.
Dalam sambutan tersebut juga ditegaskan, gambaran pemuda sekarang antara lain; maraknya tawuran pelajar, rendahnya rasa hormat kaum muda kepada orang yang lebih tua, perubahan gaya hidup yang menjurus pada perilaku tidak sehat, meningkatnya perilaku merokok usia muda, dll. Permasalahan ini tentu sangat memprihatinkan dan harus segera ditanggulangi. Disinilah pentingnya Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan non formal untuk membentuk kaum muda berkarakter.
Tujuh tahun terakhir tercatat tiga milestone perkembangan Gerakan Pramuka antara lain; Presiden RI pada Tahun 2006 mencanangkan kembali revitalisasi Pramuka. Gerakan Pramuka telah memiliki kurikulum baru, sistem akreditasi gugus depan serta sertifikasi dan lisensi para Pembina. Yang kedua, terbitnya UU No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka yang memperkuat legalitas Pramuka di negeri ini. Ketiga, masuknya pendidikan kepramukaan ke dalam kurikulum 2013 sebagai ekstrakurikuler wajib yang konon mulai tahun ini diberlakukan. Untuk itu, perlu diupayakan kepramukaan yang menarik bagi siswa, misalnya menyediakan pembina yang handal, dengan faktor pendorong misalnya memasukkan aktivitas guru pada penilaian kinerja tahunan.
Sementara itu terkait sumber dana, Gerakan Pramuka dimungkinkan untuk membentuk badan usaha dan mengelola aset yang dimilki sehingga secara ekonomis dapat memberikan pendapatan bagi organisasi untuk membiayai operasional kegiatan. Melalui Tema Hari Pramuka Ke-52, “Wujudkan Bangsa yang berkarakter dan bermartabat melalui Gerakan Pramuka”, menyatakan komitmen terhadap pembentukan karakter bangsa yang lebih baik. Hal senada juga diungkapkan Bupati Blitar, bahwa melalui gerakan Pramuka, pemuda Blitar khusunya menjadi lebih baik.
Sebelumnya Wakil Bupati Blitar, H. Rijanto yang juga Ketua Kwarcab Kabupaten Blitar mengungkapkan, pramuka sebagai satu-satunya wadah pembinaan generasi muda untuk membentuk pribadi yang berkualitas, cinta tanah air dan bangsa. Bahkan Kabupaten Blitar telah mempunyai ciri khas dengan adanya berbagai inovasi kegiatan, diantaranya; gerak jalan tradisonal Bakung-Lodoyo yang digelar setahun sekali. Event ini diikuti Penegak, Pandega se-Blitar Raya. Tidak sekedar jalan saja, namun peserta ditempa wawasan, sehingga fisik, mental semakin berkembang. Kedepan, orang nomor dua di Kabupaten Blitar berharap, kepramukaan di kabupaten ini semakin lancar, perlu adanya peningkatan kapasitas untuk pelatih dan pembina.
Dalam kesempatan tersebut, sesuai dengan SK Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 115/2013 tanggal 30 Juli 2013, Bupati Blitar menyematkan tanda Penghargaan secara simbolis yakni Lencana Melati, Lencana Dharma Bakti dan Lencana Panca Warsa 4. Lencana Melati diberikan antara lain kepada Sukarlan, Wahidin, Lencana Panca Warsa 4 diantaranya kepada H. Romelan, H. Ahmad Lazim, Kuspardani, dan Lencana Dharma Bakti antara lain untuk Imam Mahmudi. Usai acara itu, Bupati Blitar, Kepala SKPD, dan Unsur Forpimda melakukan potong tumpeng. Sebelumnya, acara yang digelar di Tawangsari ini juga dimeriahkan oleh senam simapore oleh siswa-siswi SMP 1 Selorejo, senam komando oleh seluruh peserta dan pemberian penghargaan bagi pasukan paling tertib. (humas)